Fourteen Media — Petugas Bendungan Jegu atau Wlingi raya dikagetkan dengan penemuan mayat laki-laki yang mengapung di dekat pintu air, Sabtu pagi (30/11/2024). Diduga jenazah warga Kabupaten Malang tersebut sudah meninggal dunia sejak 3 hari yang lalu. Karena dikabarkan hilang terbawa arus Sungai Brantas.
Petugas bendungan yang melakukan pembersihan pintu air pertama kali melihat mayat tersebut. Dia melihat barang tidak biasa di tengah sampah dan tanaman enceng gondok, ternyata setelah didekati merupakan mayat laki-laki terlentang, yang memakai kaos lengan panjang dan celana warna biru. Jenazah juga terlihat memakai sepatu boot hitam di kakinya.
“Memang benar telah terjadi penemuan mayat yang ditemukan Sabtu pukul 07.30 WIB. Mayat ini tiga hari lalu dikabarkan hanyut dari Sungai Brantas. Setelah ditelusuri, mayat ini bernama Wawan Efendi, warga Desa Kalirejo Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang,” ujar Kapolsek Lodoyo Timur AKP Nur Wasis.
Dia melanjutkan, bahwa jenazah sebelumnya ditemukan tanpa identitas oleh petugas bendungan. Saksi tersebut langsung melaporkan kepada Polsek Lodoyo Timur untuk dilakukan evakuasi. Polisi bersama petugas BPBD Kabupaten Blitar mengangkat jenazah tersebut kedaratan untuk dilakukan identifikasi.

Wasis menyebut kondisi mayat membusuk dan tubuhnya bengkak dan lebam, dari kondisi itu diperkirakan 3 hari terapung dan meninggal dunia. Meskipun begitu tubuhnya masih dapat dikenali, Polsek Lodoyo Timur memberitahu Polsek Kalipare yang dikabarkan warganya hilang.
“Ketika Polsek Kalipare datang, melihat jenazah laki-laki itu menyatakan bahwa itu warganya yang bernama Wawan Efendi, warga Kabupaten Malang. Mereka mengenalinya pakaian dan ciri-ciri rambutnya,” ungkapnya.
Wawan dikabarkan hilang setelah berpamitan mencari rumput di dekat Sungai Brantas pada Kamis 28 November lalu. Namun hingga beberapa hari tidak ada kabar kepulangannya, dan keluarga melaporkan ke Polsek Kalipare untuk dilakukan pencarian.
Laki-laki 40 tahun ini baru diketahui ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia. Diduga korban terpeleset saat sedang mencari rumput. Mayat langsung dibawa keluarganya untuk segera dimakamkan.
“Keluarga korban tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi. Mereka menerima atas meninggalnya Wawan sebagai musibah. Karena jenazah benar- benar sudah dikenali identitasnya,” pungkasnya.