Fourteen Media — Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, yang terjadi pada Minggu pagi waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Presiden Biden bersama Ibu Negara, Jill Biden, menyatakan kesedihan yang mendalam atas kehilangan nyawa dalam jumlah besar akibat peristiwa tersebut.
“Kami sangat berduka atas tragedi yang terjadi di Muan, Republik Korea. Jill dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban dan masyarakat Korea Selatan yang terdampak,” ungkap Biden dalam pernyataan resminya.
Ia juga menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk memberikan dukungan penuh dalam penanganan dampak tragedi ini, jika diperlukan.
Kecelakaan ini terjadi di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer dari Seoul. Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 itu membawa 181 orang, termasuk 175 penumpang dan enam awak.
Saat mencoba mendarat, pesawat mengalami kegagalan pada roda pendaratan, yang menyebabkan pesawat tergelincir di landasan pacu dan menghantam dinding beton sebelum terbakar hebat.
Tragedi ini mengakibatkan 179 korban jiwa, menjadikannya salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.
Dua korban selamat, yang merupakan awak pesawat, masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi yang belum sepenuhnya diketahui. Tim penyelamat terus bekerja di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal dan melakukan investigasi mendalam terhadap penyebab kecelakaan.
Dalam pernyataannya, Biden juga menyoroti hubungan erat antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, menekankan pentingnya solidaritas dalam menghadapi tragedi ini.
“Sebagai sekutu dekat, masyarakat Amerika berbagi rasa kehilangan yang mendalam dengan masyarakat Korea Selatan. Kami akan terus mendukung mereka di masa sulit ini,” tutupnya.