Fourteen Media — Ikon wisata edukasi Kota Blitar yang terkenal dengan mini zoo, Kebonrojo akan mengalami sedikit perubahan. Sebagian hewan yang selama ini menjadi daya tarik Kebonrojo bakal dipindahkan ke destinasi baru, Ecopark Joko Pangon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Idihartati, menjelaskan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata di seluruh destinasi wisata di wilayah kota. Sehingga, kegaitan pariwisata tidak terpusat hanya di Kebonrojo.
Selain itu, Ecopark Joko Pangon yang sedang dalam proses Pembangunan dinilai jadi lokasi ideal untuk konservasi satwa dan pelestarian lingkungan.
“Pemindahan ini merupakan bagian dari konsep besar untuk menyeimbangkan ekosistem di Kota Blitar. Beberapa hewan yang sebelumnya hanya bisa dilihat di Kebonrojo akan dikonservasi di Ecopark Joko Pangon,” ungkapnya.
Dengan ini, lanjut dia, masyarakat punya lebih banyak pilihan destinasi wisata tanpa mengubah konsep asli Kebonrojo sebagai mini zoo. Hewan yang akan dikonservasi merupakan hewan yang dilindungi yang saat ini ada di Kebonrojo. Di antaranya rusa, burung unta, dan merak.
“Kami ingin memastikan bahwa pemindahan ini memberikan manfaat bagi satwa, lingkungan, dan masyarakat. Konservasi di Ecopark juga akan memberikan ruang lebih luas untuk satwa-satwa tersebut, selain itu, konsep ini memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang pentingnya keseimbangan ekosistem sembari menikmati keindahan taman,” ucapnya.
Meski begitu, Jajuk menegaskan bahwa konsep Kebonrojo tidak akan berubah. Itu karena destinasi wisata milik pemkot ini menjadi satu-satunya mini zoo di wilayah Kota Blitar yang menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung.
“Kebonrojo tetap memiliki daya tariknya sendiri. Kota Blitar adalah satu-satunya daerah di sekitar yang memiliki mini zoo seperti ini, dan itu akan terus dipertahankan sebagai salah satu kebanggaan Kota Blitar,” pungkasnya.
sekedar diketahui, pembangunan Ecopark Joko Pangon saat ini telah mencapai 65 persen pada tahap pertama.
Progres ini mencakup pembangunan pintu gerbang dan jembatan penghubung. Dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp 1,8 miliar (M) yang ditargetkan rampung di akhir Desember 2024.