fourteenmedia.id — Donald Trump, presiden terpilih, mengatakan bahwa ia kemungkinan akan memberikan TikTok perpanjangan waktu 90 hari setelah ia menjabat pada Senin. Ini memberi kesempatan bagi perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual aplikasi tersebut kepada pembeli non-China, atau menghadapi larangan di AS. Trump mengungkapkan bahwa keputusan akhir belum dibuat, namun perpanjangan ini kemungkinan akan diumumkan pada Senin. Masa depan TikTok menjadi isu penting menjelang berakhirnya pemerintahan Joe Biden. Pengguna aplikasi di AS menantikan penyelesaian masalah ini. Pemerintahan Biden sebelumnya menyatakan bahwa mereka tidak akan menegakkan undang-undang tersebut dan menyerahkannya kepada pemerintahan Trump untuk ditindaklanjuti. Pada hari Jumat, Mahkamah Agung AS menegaskan undang-undang yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok kepada pembeli non-China. TikTok kemudian menyatakan bahwa mereka akan “mematikan” aplikasi pada 19 Januari kecuali ada kejelasan lebih lanjut mengenai dampak hukum terhadap penyedia layanan yang terkait. TikTok juga menuntut agar pemerintahan Biden memberikan jaminan bahwa undang-undang tersebut tidak akan ditegakkan sebelum pemerintahan Trump dimulai. Tanpa pernyataan yang jelas, TikTok memperingatkan bahwa aplikasi tersebut akan berhenti beroperasi di AS, yang mempengaruhi lebih dari 170 juta pengguna di negara tersebut. Dukungan Trump terhadap TikTok kini menunjukkan perubahan besar dibandingkan masa pemerintahannya yang pertama, ketika ia mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang TikTok. Seiring dengan pertemuannya dengan salah satu investor AS tahun lalu, Trump kini lebih condong mendukung kelanjutan operasional TikTok di AS, meskipun masih harus mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya.