fourteenmedia.id — Para pedagang lantai dua Pasar Legi mengungkapkan keluhan imbas sepinya lantai dua Pasar Legi yang diresmikan sejak beberapa tahun lalu. Mereka berharap ada pendampingan dan pelatihan pemasaran digital agar dapat bersaing di era modern.
Salah satu pedagang lantai dua Pasar Legi, Joni Sarjono, menyampaikan bahwa pasar yang tertata dan ramai sangat bergantung pada sinergi antara para pedagang dan peran aktif dinas terkait. Dia berharap, dinas dan komunitas anak muda yang melek teknologi dapat membantu para pedagang beradaptasi dengan tren digital.
“Kami sepakat untuk lebih disiplin, seperti melakukan absensi pedagang sebagai penyemangat agar jualan lebih maksimal. Namun, kegiatan yang digelar dinas seperti event Cah Gelutan Blitar belum efektif karena hanya berlangsung di luar area lantai dua,” ungkapnya kemarin (16/1).
Menurut dia, jika kegiatan-kegiatan semacam itu diadakan di lantai dua, otomatis akan menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, peningkatan SDM pedagang juga diperlukan seperti pentingnya pelatihan digital marketing.
“Mayoritas pedagang di lantai dua adalah generasi lanjut usia yang kurang melek teknologi. Kami membutuhkan pelatihan untuk memanfaatkan media sosial agar penjualan lebih berkembang,” tambahnya.
Dia melanjutkan, saat ini masih banyak kios di lantai dua yang kosong meskipun sudah ada beberapa pedagang yang mulai kembali berjualan. Sepinya lantai dua ini berimbas pada habisnya modal bagi para pedagang.
“Tadi dari DPRD Kota Blitar menawarkan program pinjaman modal tanpa agunan melalui Bank Kota Blitar. Pedagang dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per kios dengan jaminan hak guna kios, harapn kami ini bisa segera terwujud,” bebernya.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya meramaikan lantai dua Pasar Legi. Salah satu rencana strategis adalah membuka pusat oleh-oleh khas Blitar di latai dua bagian selatan.
“Kami merencanakan Bazar Ramadan di Pasar Legi selama bulan puasa, pelaku usaha yang ingin ikut akan ditempatkan di area lantai dua agar dapat menarik lebih banyak pengunjung ke sana. Selain itu, kami juga menggandeng komunitas pelaku usaha muda yang nantinya mengajarkan pedagang cara berjualan secara online,” pungkasnya.