Blitar, fourteenmedia.id — Meski Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama mencapai kata sepakat dalam penentuan nominal, besaran biaya haji tahun ini mengalami penurunan. Adapun detil nomina baru akan disampaikan turunnya keputusan presiden (keppres) turun.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Blitar, Habibur Rohman, menyatakan, berdasarkan hasil rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama RI dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 6 Januari lalu, disepakati bahwa rerata biaya haji tahun ini mengalami penurunan.
“Rerata BPIH tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi ditetapkan sebesar Rp 89.410.258. Angka ini lebih rendah dibandingkan rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp 93.410.286. Jadi, ada penurunan sekitar Rp 4 juta. Hal ini tentu disambut baik oleh para jemaah,” ungkapnya (7/1).
Menurut dia, besaran BPIH dihitung dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp 16.000 dan 1 SAR sebesar Rp 4.266,67. Meski terjadi penurunan biaya, kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Sedangkan proses penetapan biaya haji ini masih menunggu keppres yang akan menjadi landasan hukum final.
“Setelah Keppres turun, kami akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya calon jamaah haji. Hal ini penting agar mereka mendapatkan informasi yang jelas dan akurat,” tandasnya.
Penurunan biaya ini menjadi angin segar bagi para calon jamaah haji di tengah tantangan ekonomi. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi dari Kementerian Agama terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Dengan kabar baik ini, masyarakat diharapkan dapat lebih termotivasi untuk mempersiapkan diri secara maksimal, baik secara fisik maupun spiritual, menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Kemenag Kota Blitar juga terus memastikan bahwa semua proses persiapan berjalan lancar demi kenyamanan para jemaah.
Sementara itu, persiapan administrasi calon jemaah haji terus dilakukan. Salah satu fokus utama saat ini adalah pengurusan paspor. “Pengurusan dokumen seperti paspor terus kami lakukan untuk memastikan semua jemaah siap berangkat sesuai jadwal,” pungkasnya.