Blitar Kabupaten

Pemkab Blitar Imbau Peternak Tak Panic Selling, Khawatir Oknum Manfaatkan PMK Untuk Dibeli Murah

fourteenmedia.id– Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) secara psikologis bagi peternak adalah adanya panic selling hewan ternak yang diduga terpapar dengan harga murah. Padahal, penyakit pada hewan ternak kuku belah itu masih bisa disembuhkan. Apalagi, kini sudah ada vaksin yang secara mandiri dapat dibeli murah.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Eko Susanto, mengingatkan bahwa panic selling hanya akan memperburuk kondisi sosial dan ekonomi peternak. Karena menjual ternak dengan harga sangat murah dapat menyebabkan kerugian besar. Dengan begitu, lebih baik fokus pada perawatan ternak terdampak PMK hingga sembuh.

“Kami mendengar kabar adanya oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan. Mereka membeli hewan ternak yang terjangkit PMK dengan harga murah, kemudian menyembuhkan hewan tersebut untuk dijual kembali dengan harga normal,” ungkapnya.

Baca Juga  Audiensi Warga Masih Buntu, FKBP Akan Lakukan Hearing dengan DPRD

Dia menganggap praktik ini tentu merugikan peternak yang terburu-buru menjual hewannya karena takut mati. Sebagai solusi, dinas menyarankan untuk memberikan perawatan intensif pada ternak. Untuk diketahui, PMK sebenarnya dapat disembuhkan dengan penanganan dan pengobatan yang tepat. “Oleh karena itu, para peternak untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak terkait untuk meminimalkan kerugian,” imbaunya.

Beruntung, kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar juga telah menyediakan program vaksinasi gratis untuk mengendalikan penyebaran PMK. Namun, bagi peternak yang belum mendapat alokasi vaksin ini disarankan untuk melakukan vaksinasi mandiri yang biayanya relatif terjangkau. Vaksin mandiri dengan merek Bio-Octogen, yang satu botolnya cukup untuk 25 ekor sapi, diperkirakan hanya memakan biaya Rp 70 ribu hingga Rp1 00 ribu per ekor.

Baca Juga  Rekrutmen Perangkat Desa Bendosewu Diduga Curang, Ancam Kades Mengundurkan Diri

“Dengan vaksinasi yang terjangkau, peternak tidak perlu panik. Sebaliknya, mereka harus fokus menjaga kesehatan ternaknya agar tetap produktif. Atau bisa juga memberi jamu empon-empon, kebersihan kandang serta badan ternak,” sarannya.

Pemerintah berharap para peternak di Kabupaten Blitar dapat lebih waspada terhadap upaya manipulasi harga oleh pihak tak bertanggung jawab. Tentu juga disarankan terus mengikuti panduan untuk mengatasi PMK dengan cara yang tepat.

Related posts

Relokasi TPU Siraman Blitar: Upaya Demi Keamanan Jalur Nasional Malang-Blitar

Faj

Siap Anggarkan Rp 2,5 M untuk MBG, Ini Penjelasan Pemkab Blitar

Faj

Pelajar SMA di Blitar Diancam Mantan Pacar Dengan Sebar Foto Telanjang

Faj

Leave a Comment