Blitar Kota

Populasi Ternak Capai 8 Ribu Ekor, Pemkot Blitar Hanya DIjatah 300 Dosis Vaksin PMK, Ini Kata DKPP

fourteenmedia.id — Tingginya jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bumi Bung Karno tak diimbangi dengan jumlah Vaksin yang diterima Pemkot Blitar. Sebab, dari sekitar 3.700 ekor sapi dan 5.000 ekor kambing yang terdata, pemkot hanya dijatah vaksin sebanyak 300 dosis.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi masitoh mengungkapkan bantuan vaksinasi dari pemerintah pusat tengah diambil di Dinas Peternakan Provinsi. Alokasi untuk Kota Blitar sejumlah 300 dosis vaksin yang dibagi untuk tiga kecamatan.

“Iya, bantuan dari pusat tengah kami ambil saat ini. Dari hasil rapat, nantinya bantuan dari provinsi juga akan menyusul di akhir Januari, untuk jumlahnya belum dipastikan,” ungkapnya kemarin (15/1).

Baca Juga  Target Investasi di Tahun 2025 Menjadi Tantangan DPMPTSP Kota Blitar

Jumlah dosis tersebut masih jauh dibandingkan dengan populasi hewan ternak yang ada di Kota Blitar. berdasarkan data DKPP, jumlah ternak jenis sapi sekitar 3.700 ekor sedangkan jenis kambing sekitar 5.000 ekor.

“Jumlah tersebut sebelumnya sudah mendapatkan vaksinasi mulai tahap pertama hingga booster. Nah, untuk yang sudah tahap booster ini perlu vaksinasi setidaknya setiap enam bulan sekali,” tandasnya.

Menurut dia, bantuan vaksinasi ini akan diprioritaskan diluar tujuh kelurahan diantaranya Kelurahan Tanggung, Ngadirejo, dan Tanjungsari yang terindikasi adanya PMK serta untuk hewan ternak yang dipastikan sehat. Sebab, vaksinasi baru bisa dilakukan minimal berjarak tiga kilometer dari daerah yang terjangkit PMK.

Baca Juga  Warna-Warni Klasik Masih Menjadi primadona dan Jadi Koi Terpopuler di Blitar

“Untuk penanganan PMK, kami memiliki 34 kasus dengan 5 ekor ternak mati. Namun, tambahan anggaran untuk penanganan masih harus menunggu penetapan status wabah PMK dari pemerintah pusat. Selama status wabah belum ditetapkan, kami tidak bisa menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT),” jelasnya.

Untuk sementara, lanjut dia, karena surat edaran status wabah dari pusat belum turun, Pasar Dimoro masih berjalan seperti biasanya. Akan tetapi, lalu lintas hewan ternak yang keluar-masuk dipantau lebih ketat dengan pengecekan yang terus dimasifkan.

“Iya, untuk pengecekan hewan ternak dan penyemprotan disinfektan terus dimasifkan. Untuk bantuan vaksinasi ini gratis dan diprioritaskan pada sapi yang dipastikan sehat,” pungkasnya.

Related posts

22.273 Pelanggan Tiba di Daop 7 Madiun, Selama 3 Hari Masa Angkutan Nataru 

Faj

Masuk Musim Penghujan, 4 Warga Kota Blitar Meninggal Akibat Demam Berdarah

Ham

DPMPTSP Kota Blitar Batalkan Izin Usaha Akibat Ketidaksesuaian SOP

Kiw

Leave a Comment