BLITAR, fourteenmedia.id – Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, mulai direlokasi sebagai bagian dari rencana pembangunan jembatan layang atau flyover Kali Bambang di jalur nasional Malang-Blitar. Langkah ini diambil untuk mengurangi angka kecelakaan di jalur menikung Blitar-Malang yang selama ini dikenal rawan memakan korban jiwa.
Proses relokasi makam dimulai sejak 10 hari lalu dan melibatkan puluhan warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kramat Jati. Setiap pagi, sejak pukul 07.00 WIB, para warga tampak bergotong-royong menggali makam saudara atau tetangga mereka yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini berlangsung di TPU yang terletak di atas jalur menikung Desa Siraman.
Salah satu langkah utama dalam proses relokasi ini adalah memastikan jenazah diperlakukan dengan penuh hormat. Setelah dibongkar, jenazah diberikan kain kafan baru sebelum dipindahkan ke lokasi makam yang baru di bagian selatan. Kuburan-kuburan di barisan depan menjadi prioritas untuk dibongkar terlebih dahulu. Meski begitu, lubang kuburan yang telah dibongkar belum ditutup kembali dengan tanah oleh petugas hingga seluruh proses pemindahan selesai.
Sebelum dimakamkan di lokasi baru, prosesi keagamaan dilakukan dengan adzan dan iqomah. Jenazah juga didoakan oleh petugas bersama ahli warisnya. Setelah itu, makam baru ditaburi bunga sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Hingga kini, dari total 486 makam yang harus direlokasi, 210 makam telah berhasil dipindahkan ke lokasi baru. Proses ini diperkirakan selesai pada akhir bulan ini. Relokasi dilakukan secara bertahap dengan pendampingan dari ahli waris atau penanggung jawab masing-masing makam untuk memastikan kelancaran proses.