Fourteen Media — Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD), yang menyerang hewan ternak berkuku belah, kembali ditemukan setelah sempat dinyatakan nihil kasus. Wabah ini kembali terdeteksi di wilayah Kota Blitar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, mengonfirmasi adanya kasus baru penyakit menular pada ternak. Dalam inspeksi di Pasar Hewan Dimoro, petugas menemukan satu sapi terjangkit LSD dan tiga sapi lainnya terinfeksi PMK.
“Sapi-sapi yang terdeteksi penyakit ini berasal dari luar Kota Blitar. Kami meminta pemiliknya segera membawa pulang ternak tersebut untuk mencegah penularan lebih lanjut di pasar,” jelas Dewi, Sabtu (30/12/2024).
Sebagai langkah pencegahan, petugas langsung membersihkan lokasi dengan menyemprotkan disinfektan. Upaya ini bertujuan membasmi virus yang menyebabkan penyakit tersebut dan menghentikan potensi penyebaran.
DKPP juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar untuk membahas langkah lanjutan, mengingat pengelolaan pasar hewan menjadi tanggung jawab Disperindag.
Sebelumnya, pada bulan Desember, DKPP mencatat delapan sapi dari Kelurahan Pakunden dan Sentul terinfeksi PMK. Kasus-kasus ini menunjukkan perlunya pengawasan ketat terhadap kesehatan ternak, khususnya di pasar hewan.
“Kami akan terus menggencarkan vaksinasi untuk penyakit menular seperti PMK dan LSD. Para peternak dan pedagang juga kami imbau menjaga kesehatan ternak mereka serta segera melaporkan jika ada tanda-tanda penyakit,” tambah Dewi.
Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran penyakit dan menjaga keberlangsungan usaha peternakan di Kota Blitar.