Fourteen Media — Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menganggap Kabupaten Blitar memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya durian black thorn. Apalagi buah ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Dengan kolaborasi dengan Anna Luthfi, akan mencari lahan tidur untuk dimanfaatkan sebagai kebun durian.
Khofifah mengatakan bila durian black thorn ini dibudayakan lebih luas dan mendapatkan referensi penanaman yang baik akan menghasilkan buah yang berkualitas. Apalagi, durian di kebun ini 80 persen memakai pupuk organik. Menurut Khofifah, tanaman dan buah berbasis pupuk organik adalah yang memiliki masa depan karena tren organik mulai banyak diminati.
Baca Juga: Khofifah Buka Peluang Ekspor Durian Black Thorn ke Tiongkok
“Kebijakan itu bisa direplikasi secara lebih masif dan insya Allah kesejahteraan masyarakat bisa terdongkrak. Apalagi peminatnya para petani milenial, tentu akan banyak yang tertarik dunia pertanian,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik Republik Durian Farm, Anna Luthfi, mengaku sengaja mengembangkan durian black thorn Blitar karena ingin lihat potensi ekonomi dan pasar. Apalagi secara topografi di Blitar ini sangat mendukung.
Menurut dia, sebenarnya Indonesia tidak kalah dengan Malaysia yang sudah jadi ekspor terbesar durian black thorn ke Tiongkok. Bahkan, mereka akan mengembangkan jenis durian tupai king. Jika di Blitar benar-benar digarap maksimal, ditambah yang masih memiliki lahan belum produktif, maka bisa dikembangkan durian black thorn Blitar ini.
Baca Juga: UPT PSTW Blitar Ajak Anak-Anak untuk Peduli Lansia Melalui Edukasi
“Saya fokus untuk pembangunan ekonomi hijau. Salah satunya dengan menanam, tentu dengan nilai ekonomi tinggi. Dengan kajian dan identifikasi, menemukan varietas buah yang memiliki ekonomi tinggi dan ditanam di Jawa cocok. Saya dan Bu Khofifah akan bekerja sama untuk mengembangkan durian di lahan tidur milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim,” pungkasnya.