Blitar Kota

Kasus Baru HIV/AIDS di Blitar Menurun, Deteksi Dini Tetap Jadi Prioritas

Fourteen Media — Sepanjang 2024, temuan kasus baru HIV/AIDS di Kota Blitar menunjukkan penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hingga awal Desember, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mencatat 70 kasus baru, termasuk satu kasus pada ibu hamil. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 100 kasus sepanjang tahun.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Blitar, Trianang Prasetyawan, menilai penurunan ini sebagai perkembangan positif, meski upaya pencegahan dan pengendalian harus terus diperkuat. “Kami tetap gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama kelompok rentan, untuk menekan penyebaran HIV/AIDS. Langkah ini selaras dengan target Kementerian Kesehatan RI, yaitu bebas kasus baru, kematian, dan diskriminasi terkait HIV/AIDS pada 2030,” ungkapnya.

Baca Juga  22.273 Pelanggan Tiba di Daop 7 Madiun, Selama 3 Hari Masa Angkutan Nataru 

Menurut Trianang, deteksi dini menjadi kunci utama dalam memerangi HIV/AIDS. “Semakin cepat kasus teridentifikasi, semakin baik pula penanganan yang dapat diberikan. Dengan pengobatan antiretroviral (ARV), penderita dapat menekan perkembangan virus dan menjalani hidup dengan kualitas yang baik,” tambahnya.

Selain deteksi dini, Dinkes Kota Blitar juga aktif membentuk komunitas peduli HIV/AIDS, seperti Warga Peduli AIDS (WPA) dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). Kelompok ini memiliki peran penting dalam memberikan motivasi, edukasi, dan pendampingan kepada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Kami ingin memastikan ODHA merasa didukung, baik secara psikologis maupun medis. Dukungan ini sangat penting untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka, yang masih menjadi tantangan besar,” ujar Trianang.

Baca Juga  Polisi Pamerkan Pelaku Tabrak Lari Jalan Kenari, Agendakan Gelar Perkara

Dinkes juga rutin menggelar kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS, seperti penggunaan alat kontrasepsi dan perilaku seksual yang aman. Edukasi ini difokuskan pada kelompok berisiko, termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, dan pasangan ODHA.

Meski terjadi penurunan kasus, tantangan besar masih ada, terutama dalam menjaga konsistensi pengobatan ARV bagi ODHA dan memperluas cakupan deteksi dini. Dinkes terus berupaya memperbaiki sistem pelayanan kesehatan, termasuk mempermudah akses obat ARV secara gratis di puskesmas dan rumah sakit.

“Kami optimis, dengan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan, Kota Blitar dapat mempercepat pencapaian target nasional menuju lingkungan bebas HIV/AIDS,” pungkasnya.

Related posts

Tahun Ini Pemkot Blitar Kelola Dua Pajak dari Pemprov, Ini Alasannya

Ham

Peluang Baru PPPK Paro Waktu bagi Honorer dengan Nilai Terbaik

Ham

Rencana Tambah Jogging Track di Taman Plaza Museum PETA Kota Blitar Terganjal Anggaran

Ham

Leave a Comment