Tulungagung

10.500 Dosis Vaksin PMK Belum Cukupi Kebutuhan Populasi Sapi Ternak di Tulungagung

fourteenmedia.id — Begitu menerima puluhan ribu dosis vaksin PMK dari pemerintah provinsi (pemprov) pada Rabu (15/1) sore lalu, Pemkab Tulungagung melalui dinas terkait segera melakukan penyaluran ke masyarakat melalui puskeswan. Total ada sebanyak 10.500 dosis vaksin yang diterima pemkab.

Vaksin PMK Tahap I dari Dirjen Peternakan dan Keswan Kementan melalui Dinas Peternakan Provinsi Jatim diterima pemkab melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Tulungagung pada Rabu sore. Jumlah yang dialokasikan di awal tahun ini jauh lebih besar dibanding jumlah yang diterima pemkab di penghujung tahun lalu.

“Pada akhir Desember (2024, Red) kita mendapat alokasi dari pusat sekitar 1.250. Itu sudah dialokasikan ke peternak, sudah terealisasi 100 persen. Kemudian pada kemarin 15 Januari (2025, Red) kita mendapatkan vaksin tambahan 10.500 dosis. Itu didistribusikan ke tujuh puskeswan,” ujar Kepala DPKH Tulungagung, Mulyanto ditemui di kantornya, Kamis (16/1) siang.

Patut diingat, jumlah populasi sapi ternak di Tulungagung sampai saat ini mencapai angak sekitar 123.000 ekor. Itu sebabnya, Mulyanto mengungkapkan bahwa jumlah dosis vaksin yang dialokasikan memang belum mencukupi dan tidak sebanding dengan jumalh populasi sapi ternak.

Baca Juga  PMK Merebak di Tulungagung, DPRD Akui Ganti Rugi Sapi Mati Sulit Dilakukan

Sebagai upaya penyeimbang, dinas coba melakukan sosialisasi kepada para peternak agar melakukan vaksinasi secara mandiri. Hal ini dilakukan dengan menyasar peternak sapi rakyat maupun peternak sapi dengan latar belakang korporasi. Di antaranya, satu perusahaan susu sapi di wilayah Kecamatan Sendang, satu perusahan di wilayah Rejotangan, dan tiga perusahaan di wilayah Pagerwojo.

“Jadi para pelaku usaha ini sudah melakukan vaksinasi secara mandiri. Di samping itu juga, kami telah mendorong para dokter hewan mandiri yang ada di Kabupaten Tulungagung untuk menyediakan vaksin PMK juga. Alhamdulillah ada kesadaran daripada masyarakat untuk minta layanan koordinasi PMK secara mandiri,” akunya.

Tak kurang sekitar 1.000 peternak sapi di Tulungagung tercatat pernah menjadi penerima layanan vaksin PMK mandiri di sejumlah dokter hewan resmi. Adapun puluhan ribu dosis vaksin yang di-dropping dari pemprov pada Rabu lalu ditujukan sebagai booster bagi sapi yang sudah divaksin selama periode 2022-2024. Maka, ternak baru yang baru pertama mendapat jatah vaksin di awal tahun ini tidak dikategorikan sebagai penerima vaksin booster.

Baca Juga  Pemeriksaan Sapi di Pasar Hewan Dimoro Diperketat untuk Minimalkan Sebaran PMK

“(Pembagian vaksin, Red) tergantung populasi. Yang paling banyak Puskeswan Kedungwaru, kedua Rejotangan, lalu Kalidawir. (Jumlah alokasi, Red) Menyesuaikan populasi yang ada di wilayah tersebut,” ucap Mulyanto.

Dia mengeklaim, jumlah kasus PMK di Tulungagung mengalami penurunan secara berkala dalam beberapa hari terakhir. Hal itu disesbabkan oleh kebijakan penutupan seluruh pasar hewan di bawah naungan pemkab.
Meski begitu, evaluasi tetap akan digelar guna menentukan arah kebijakan pascapenutupan pasar hewan.Termasuk terus memantau dan mendata jumlah ternak berkuku belah yang terindikasi atau terkonfirmasi mati akibat PMK.

“Nanti coba kita lihat perkembangan ke depan Nanti sambil kita evaluasi data-data yang masuk Nah akhirnya Apakah itu diteruskan apakah itu lanjutkan untuk sementara waktu nah itu nanti nunggu perkembangan. Kalau di data kami itu yang mati tiga ekor. Yang potong paksa itu ada delapan ekor,” tandasnya.

Related posts

Gugatan Hasil Pilkada Tulungagung Disidangkan 8 Januari, Paslon GABAH Ajukan sebagai Pihak Terkait

Adt

Perdin Dipangkas Rp 20 M untuk Genjot Infrastruktur di Tulungagung

Adt

Banpol Rp 4,6 M untuk 10 Parpol di Tulungagung Cair Februari-Maret

Adt

Leave a Comment